My Name is Lie by Benaya Stephen (Story & Script)
My Name is Lie
By
Benaya Stephen
Title: My Name Is Lie
Format: ScreenPlay
Genre: Drama Comedy
Logline:
Bercerita tentang Lie-Yuan-Liu, seorang pemuda Cina asli yang setelah dilahirkan dibuang dan dibesarkan di Jawa oleh 2 orang tua angkatnya yang masih beradat Jawa Konservatif.
Maka terbentuklah Lie, suatu figure yang sangat Jawa dalam mentalnya, tetapi sangat Cina di fisiknya
SCRIPT:
FADE IN
INSERT: PIXEL PICTURES INC.
Presents
FADE TO
1. EXT. JALANAN KAMPUNG SEPI – SUNRISE
CAST: Various
MUSIC: Lagu gending jawa ringan dan upbeat
MONTAGE:
A. Wanita separuh baya menanak nasi di dandang berkompor
minyak tanah
B. Pengumandang Subuh bersiap-siap
C. Wanita muda mencuci pakaian dengan peralatan tradisional
D. Dalang memainkan wayang ditonton beberapa orang warga
desa
POV:
Seorang pria (Misterius) berkostum ala cheong sam cina
berlari menyusuri jalanan kosong dini hari. Nafasnya
tersengal-sengal, denyut jantungnya berdebar-debar, sambil
membopong seorang bayi di tangannya.Matanya melihat jalanan
yang kosong berembun, sesekali juga ia melihat bayi
ditangannya itu.
2. EXT. GERBANG RUMAH LIE – SUNRISE
CAST: Pria Misterius, Djoko
MUSIC: Continued
Pria itu meletakan bayi yang dibawanya dalam bungkusan kain
di depan sebuah rumah yang beratribut sangat Jawa (Terlihat
dari ornamen dan desain pintunya). Sepertinya rumah seorang
keturunan ningrat di desa itu. Setelah meletakan bayi itu ia
berlari tergesa-gesa meninggalkan lokasi itu.
Seorang bapak-bapak berpakaian Jawa keluar dari pintu,
melihat dan memungut bayi itu, ia keheranan dan panik bahwa
kenyataanya ada seseorang telah membuang sebuah insan di
depan rumahnya. Ia menemukan secarik kertas di bayi itu
bertuliskan "Mohon rawat bayi tak berdosa ini, dan beri dia
nama LIE YUAN LIU - Petak Sembilan" dan sebuah kalung Giok.
BAPAK-BAPAK JAWA (DJOKO)
Heh! Heh! Iki ono Bayi!! Bu! Bu!
ono Bayi ilang Iki!! mrene'o!!
ZOOM OUT bird's eye view
INSERT TITLE : MY NAME IS LIE
A Film by Benaya Stephen
FADE TO BLACK
3. INT. RUANG KELUARGA RUMAH LIE - NOON (18 YEARS LATER)
CAST: Djoko, Lie, Nimas
DJOKO, bapak angkat Lie, seorang Jawa ningrat keturunan
darah biru, berlogat jawa dan memakai pakaian khas jawa.
sedang mengelap keris dan koleksi wayangnya, asap rokok
mengepul di mulutnya.
Sedangkan NIMAS, ibu angkat Lie, juga seorang wanita
Jawa,berlogat Jawa, memakai pakaian wanita khas jawa dan
sanggul. sedang menyiapkan makanan untuk keluarganya.
LIE, seorang pemuda Cina tetapi beradat Jawa, berlogat Jawa
medok, memakai pakaian khas jawa dan blangkon, memiliki
sifat polos dan taat pada adat istiadat. Yang saat ini sudah
berumur 18 tahun terlihat sedang membungkus sangkar burung
yang berisi perkutut kesayangannya, di lantai terlihat tas
travel bercorak batik. Ia terlihat akan pergi meninggalkan
rumahnya dan keluarganya dalam waktu yang lumayan lama.
DJOKO
Kamu yakin to' mau ke Jakarta?
LIE
Yakin Pak, aku kepingin menuntut
ilmu di Ibukota. Yang penting aku
nggak mau merepotkan Bapak ke
Jakarta ini. Restu doa dari Bapak
dan Mbok sudah cukup membantu aku
bertahan di Jakarta.
NIMAS
Ya sudah Pak, biarkan saja anakmu
kuliah di Jakarta, lagian di
Kartasura nggak ada Universitas
yang bagus.
LIE
Makasih ya Mbok, Pak..
CUT TO
4. EXT. JALANAN DEPAN RUMAH LIE – NOON
CAST: Lie, Nimas, Djoko
Lie berpamitan dengan kedua orang tuanya. dia berjalan
menyusuri jalanan desa itu. disertai dengan lambaian tangan
kedua orang tuanya.
AD LIB: anak-anak kecil sedang bermain dan berlarian di
Jalanan
FADE TO
5. EXT. KOS-KOSAN LIE – EVENING
CAST: Lie, Jeffry
LIE (V.O.)
Namaku Lie, asalku dari Kartasura.
Keluargaku masih kerabat Keraton
lho.. Ya mungkin kalian ngga bakal
percaya kalau melihat tampangku
ini. Kedua orang tuaku memang
pernah bercerita bahwa aku bukan
anak kandung mereka, dan memberikan
kepadaku kalung Giok yang mereka
temukan bersamaku. Aku mau ke
Jakarta untuk belajar Sastra
Inggris sekaligus mencari tahu
asal-usulku.
MONTAGE:
A. Shot gambar beberapa point of interest Jakarta (Monas,
Bunderan HI, etc)
B. Kemacetan lalu lintas Jakarta
C. Pedagang Kaki Lima dan Pejalan kaki
Lie sampai di depan rumah kos-kosannya, terlihat seorang
pemuda membuka pintu rumah itu.
JEFFRY, pemuda Jakarta asli Indonesia, berpenampilan gaul,
modis, dan modern, supel, sekaligus pemilik kos-kosan.
terlihat heran melihat Lie
OVER THE SHOULDER:
JEFFRY
Nyari sapa 'Koh ?
POV:
JEFFRY (V.O.)
Aneh, kok engKoh-engKoh pake
blangkon sih? Hah!? Ngga salah
tuh?! Bawa Burung lagi!!
OVER THE SHOULDER:
LIE
Kulonuwun, saya Lie, yang
ngehubungin sampean mau ngekos
disini
JEFFRY
oh, iya-iya, silakan masuk
JEFFRY menunjukan kamar yang akan ditempati Lie, kebetulan
karena kos-kosannya penuh ternyata LIE harus tinggal sekamar
dengan JEFFRY dan membantu membawakan Sangkar Burung Lie.
Tiba-tiba tangannya terkena kotoran Perkutut tersebut
JEFFRY (V.O.)
Yah! ni burung boker sembarangan
lagi!! sial banget dah gua,sekamar
ma orang kayak gini, nih orang
penampilannya jadul, seleranya juga
jadul pula. Ini sih bukannya bakal
Menambah pergaulan tapi malah
mempersulit pergaulan nih.
CUT TO
6. EXT. KAMPUS LIE – MORNING
CAST: Lie, Jeffry, Kara
LIE dan JEFFRY yang ternyata pergi ke satu kampus dan satu
jurusan tiba di kampus. JEFFRY terlihat berjalan lebih cepat
dari LIE dan memberi jarak dalam berjalan, terlihat malu
berjalan bersama LIE karena ia mengenakan blangkon dan tas
kotak jadul.
tidak lama kemudian ia bertemu dengan KARA, wanita teman
sefakultas JEFFREY, menarik dan baik hati.
KARA
Jeff, udah KRS-an belum? Eh sapa
tuh? Kok mirip Jay Chow? Dosen
Sastra Mandarin baru ya? Wah gokil!
lo sohiban ama dosen Jeff?
JEFFRY
Hah! Ga kenal gw! Salesman kamus
kali!
LIE
Pagi, aku LIE, mahasiswa baru,
Temen JEFFRY, se-kosan juga. lho,
kamu artis ya?
SFX: SUARA LUCU/KOMEDIK
JEFFRY (V.O.)
Aduh! Turun harga deh gw!
Ngaku-ngaku temen gw lagi! Jadul
banget sih ni orang!! Aduh hancur
deh obsesi "Ngeksis" gw!!
KARA
(gugup) eh artis?! bukan kok
bukan (tersenyum). Gw
sefakultas juga sama Jeffry,
KARA
salam kenal ya.
JEFFRY
Eh Guys! KRS-an yuk, telat nih!!
LIE
Wah, Gayus KRS-an juga??! enak
banget ya dipenjara malah bisa
kuliah, wuiih aji mumpung tenan..
Dengan tertawa KARA menarik tangan LIE mengikuti JEFFREY
kedalam gedung kampus
CUT TO
7. INT. KAMPUS LIE (RUANG ADMINISTRASI) – PAGI
CAST: Ibu Yayasan, Lie
AD LIB: Mahasiswa-mahasiswa sedang sibuk mengantri, ada yang
sedang ngobrol, ada yang sedang sibuk menulis formulir
Lie memasuki ruang administrasi dan menghampiri seorang IBU
YAYASAN, gemuk, setengah baya, berpenampilan menor. di
mejanya ada sebuah radio kecil yang disetel keras-keras,
radionya memutar lagu-lagu dangdut koplo, sesekali terlihat
IBU YAYASAN itu menikmati dan berjoget meliukan kepalanya
mengikuti alunan musik.
IBU YAYASAN
Nama?
LIE
ehmm.. LIE Yuan LIU
IBU YAYASAN
Fakultas?
LIE
ehmm.. Sastra
IBU YAYASAN
Oh.. Bisnis.... Penjurusan?
LIE
Sastra Inggris
IBU YAYASAN
Yaa.. Yaa.. Akuntansi ya....
seperti biasa......
IBU YAYASAN
(bengong sebentar)
............
IBU YAYASAN
HAH!? Ga salah nih?! Kamu? Sastra
Inggris?? wah maaf-maaf, abis
"orang-orang" kayak "kamu" biasanya
ambil bisnis sih
LIE
(Bingung)
Kayak apa Bu?
IBU YAYASAN
Eh nggak-nggak gapapa, saya cuma
salah dengar, tadi sedikit ngantuk
IBU YAYASAN masih terdengar sedikit rasis, walaupun
diperhalus, memang itulah Stereotype yang ada di masyarakat
Ibu kota.
CUT TO
8. INT. KAFE SEBERANG – NOON
CAST: Kara, Lie, Jeffry
Kafe terlihat beberapa pengunjung dengan suasana yang cozy
dan santai, di sudut ruangan terdapat sebuah TV yang memutar
acara berita, LIE, JEFFREY, dan KARA duduk di meja yang
tepat berseberangan dengan jendela, dari jendela terlihat
pejalan kaki berlalu lalang
AD lib:
Pengunjung Kafe meminum minuman dan bercakap-cakap santai,
beberapa pelayan mengantar hidangan ke meja pelanggan, LIE
dan kawan-kawan terlihat santai mengobrol
TV:
Acara berita memberitakan kabar penting terbaru, dilantiknya
Walikota Jakarta pertama yang berdarah Tiong Hoa
back to scene
LIE terlihat sedang bercakap-cakap dengan Jeffrey dan KARA
tentang kehidupannya
KARA
Oh jadi begitu ya.. Pantesan elo
Jawa banget ya padahal tampang elo
Mandarin lho, hmm bisa dimengerti
bisa dimengerti hehe..
JEFFRY
(Dengan nada sarkasme dan
menyindir)
yaa.. yaa.. menarik banget
(sambil menguap)
LIE
Kalian tahu sesuatu tentang Petak
Sembilan gak?
KARA
Petak Sembilan? mmm.. mmm..
JEFFRY
Petak Sembilan Huh.. gw pernah baca
artikelnya sih, itu suatu area gitu
di Glodok. Gw tau lo pasti ngga tau
Glodok tu apa, Glodok tu pecinannya
Jakarta, "Little China"nya Jakarta
gitulah, dan sejarahnya yang gw tau
sih dulu disitu katanya tempat
tinggalnya suatu keluarga Tiong Hoa
yang sempet nyelamatin nyawa
presiden pertama kita, Sukarno,
sampe akhirnya Indonesia
KARA
Jadi artinya mereka berjasa besar
ya dalam Kemerdekaan Indonesia?
JEFFRY
Pastinya
LIE
Kamu anterin aku kesana ya
JEFFRY & KARA
Boleh.. Besok ya.. Abis pelajaran
Math
CUT TO
9. INT. KAMPUS LIE (KELAS MATH) – PAGI
CAST: Dosen Joni, Siswa Afro, Lie, Kara
AD lib:
Dosen sedang menulis di papan tulis, dan para mahasiswa
herannya terlihat diam dan patuh
back to scene
LIE bersama KARA dan JEFFRY sedang mengikuti pelajaran
tersusah bagi dirinya, matematika, kebetulan Dosen yang
didapatnya memiliki reputasi yang terburuk di kampusnya
karena dosen itu tidak pernah mengajar dengan benar, hanya
marah-marah. DOSEN JONI, botak, berkumis, galak dan egois.
PAPAN TULIS
DOSEN JONI Menulis: "SAYA JONI, HARAP DIAM, ATAU "F" DI
DEPAN MATA!"
MATCH CUT
(Setelah ia menulis, ia langsung menunjuk salah satu murid)
DOSEN JONI
Kamu! iya kamu yang paling
belakang.. Kamu ke depan sini
ngegantiin saya ngajar Matrix untuk
hari ini
(SISWA AFRO, Kribo dan urakan, maju dengan tertatih-tatih
Kedepan)
SISWA AFRO
nnng... tapi kan kita belum pernah
dapet dan diajarkan Matrix Pak..
DOSEN JONI
Goblok kamu! Cuma rambut saja
dipelihara, tapi otak di dengkul!
keluar kamu dari kelas, semester
depan ngulang!!
SISWA AFRO
(Menangis dan Mengompol di
celana sambil keluar
pelan-pelan dari kelas)
DOSEN JONI
(Menoleh Ke Lie dan
menunjuknya)
Ya Kamu, yang dari Hong Kong!
LIE
(Dengan logat medoknya)
Aku ya Pak?
DOSEN JONI
(Melihat dengan aneh karena
mendengar logat LIE)
Kamu.. ga pantes logat sama
tampangnya.... (dengan nada sinis)
Terangkan Matrix sampai semua siswa
mengerti di kelas ini!
LIE
Tapi.. Tapi Pak...
DOSEN JONI
Jangan banyak omong kamu!
Orang-orang keturunan seperti kamu
seharusnya paling handal kan dalam
berhitung!
LIE
Tapi Pak....
DOSEN JONI
Jangan berbohong kamu! Orang-orang
seperti kamu kan yang biasanya jago
menipu.. jago judilah.. money
laundry lah.. Kamu mau menipu lagi?
atau kamu mengejek saya ya?
KARA
(Berteriak)
Cukup Pak, Bapak yang tidak tau
etika, tidak tau sopan santun.
Bapak bukan warga negara Indonesia
ya? Sepertinya Bapak tidak pernah
tau asas Bhineka Tunggal Ika ya..
"Berbeda-beda tetapi tetap satu
jua". Saya dan seluruh mahasiswa
disini bisa menuntut bapak karena
tindakan rasisme. Tidak semua warga
keturunan seperti itu Pak, itu
semua balik pada orangnya
masing-masing.dan saya yakin semua
siswa disini bersedia membela LIE,
yang malah benar-benar mengerti
akan Indonesia yang sebenarnya,
memang dia keturunan, tapi
pasportnya juga berwarna hijau,
adat dan budayanya juga lebih
Indonesia dari Bapak. Tolong
hormati kami Pak..
Semua mahasiswa di kelas tepuk tangan, bersorak, dan
melempar benda-benda ke DOSEN JONI
dan Dosen Joni tertunduk malu, ternyata tanpa sadar Dosen
jahat itu telah mengompol di celananya, dan keluar
meninggalkan kelas dengan penuh malu.
Para mahasiswa tertawa terbahak-bahak
Tidak lama kemudian mereka tahu bahwa Dosen Joni
mengundurkan diri sebagai dosen di kampus itu
CUT TO
10. EXT. PETAK SEMBILAN – SORE
CAST: Nenek Tua, Lie, Kara, Jeffry
LIE, JEFFRY, dan KARA menyusuri koridor gang, dan berhenti
pada sebuah rumah berlambang naga sama seperti Giok milik
LIE, mereka mengetuk pintu itu dan seorang NENEK TUA
keturunan TIONG HOA membuka Pintu itu
NENEK TUA
Mau cari siapa ya?
LIE
Maaf mengganggu Nek, saya kemari
hanya ingin mencari informasi
mengenai Kalung Giok ini jikalau
Nenek tahu
CLOSE UP: Kalung Giok
NENEK TUA
(menangis)
Kamu pasti LIE YUAN LIU ya.. cucuku
yang tidak pernah kutemui (memeluk
LIE)
LIE
(Ikut-Ikutan Menangis)
NENEK TUA
Ayahmu terpaksa menyembunyikan kau
dengan membuangmu karena musuh
politiknya dulu mengincar nyawamu
Nak, dan baru sekarang kita warga
Tiong Hoa Indonesia dapat bernapas
lega.. baru sekarang-sekarang ini..
Sambut ayahmu Nak yang baru saja
menjadi Walikota Jakarta keturunan
pertama....
LIE terlihat tersenyum senang dipelukan neneknya
MONTAGE: Kumpulan clip kota tua jakarta
LIE (V.O.)
Gw pernah jadi Mahasiswa Indonesia,
Gw Sekarang Sarjana Indonesia, Gw
pastinya Warga Negara Indonesia..
ZOOM OUT to aerial view
LIE sedang keluar dari Gedung Pemerintah Indonesia,
mengenakan Jas dan atribut rapinya
LIE (V.O.)
and most of all.. My Name is Lie
FADE OUT
CREDIT TITLE AND ENDING
Comments
Post a Comment